Asal Usul Kebab
Kebab adalah salah satu hidangan daging panggang yang terkenal di seluruh dunia. Banyak negara mengklaim kebab sebagai bagian dari warisan kuliner mereka, tetapi dari mana sebenarnya makanan ini berasal?
Sejarah Awal Kebab
Istilah "kebab" berasal dari bahasa Persia dan Arab yang berarti "daging panggang". Konsep memasak daging di atas api terbuka telah ada sejak zaman kuno dan ditemukan dalam berbagai peradaban, termasuk Mesopotamia, Persia, dan Anatolia. Namun, versi modern kebab berkembang pesat di wilayah Turki selama Kekaisaran Ottoman.
Kebab dalam Budaya Turki
Turki dianggap sebagai negara yang paling berpengaruh dalam pengembangan berbagai jenis kebab. Teknik memanggang daging dengan rempah-rempah khas telah diwariskan secara turun-temurun. Beberapa varian terkenal seperti Döner Kebab, Shish Kebab, dan Iskender Kebab berasal dari Turki dan telah menyebar ke berbagai belahan dunia.
Penyebaran Kebab ke Seluruh Dunia
Kebab mulai dikenal di berbagai negara melalui perdagangan dan migrasi. Di Timur Tengah, kebab berkembang dengan variasi lokal seperti Shawarma di Arab dan Koobideh di Iran. Sementara itu, di Eropa, khususnya Jerman, Döner Kebab menjadi salah satu makanan jalanan paling populer.
Varian Kebab Populer di Berbagai Negara
- Döner Kebab (Turki): Daging yang dipanggang secara vertikal dan disajikan dalam roti atau nasi.
- Shawarma (Arab): Mirip dengan Döner Kebab tetapi dengan rempah-rempah khas Timur Tengah.
- Souvlaki (Yunani): Daging panggang dalam tusukan, biasanya disajikan dengan roti pita.
- Satay (Indonesia & Malaysia): Tusukan daging panggang dengan saus kacang khas.
Kesimpulan
Kebab adalah hidangan yang berasal dari berbagai budaya dengan pengaruh besar dari Turki dan Timur Tengah. Saat ini, kebab telah menjadi bagian dari kuliner global dengan berbagai adaptasi sesuai selera masyarakat setempat.